• Jelajahi

    Copyright © Global Faktual
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     

    H MOHAMMAD SALEH, Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan Kepada FKUB Bengkulu

    Senin, 19 Agustus 2024, Agustus 19, 2024 WIB Last Updated 2024-08-20T01:48:22Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Bengkulu, Globalfaktual-com 

    Anggota DPR RI/MPR RI asal Bengkulu, H. Mohammad Saleh SE, kembali menggelar sosialisasi 4 Pilar kebangsaan pada Rabu (31/7/2024). Berbeda dari biasanya, gelaran acara kali ini terlihat istimewa, karena diadakan di Hotel Mercure. Peserta yang diundang juga istimewa, karena semuanya adalah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Panitia pelaksana acara ini juga istimewa, karena melibatkan Kementerian Agama Provinsi dan kota Bengkulu.

    Dalam pengantarnya H. Mohammad Saleh menyampaikan bahwa ia sengaja mengundang tokoh-tokoh lintas agama di Bengkulu. Tujuannya untuk lebih mengakrabkan iklim kerukunan beragama yang sudah terjalin di tengah masyarakat.

    “Meskipun masyarakat Bengkulu menganut agama yang beragama, alhamdulillah sejak dulu sampai sekarang saya tidak pernah mendengar ada konflik horizontal karena agama. Iklim keberagamaan di Bengkulu benar-benar positif. Semuanya hidup rukun dan damai. Bersaudara dan saling menghargai. Ini adalah prestasi besar yang harus disyukuri. 

    Bahkan saya yakin masyarakat Bengkulu bisa menjadi prototype kerukunan antar-umat beragama di Indonesia. Atas dasar itulah, saya mengundang bapak dan ibu sekalian saat ini. Saya ingin keakraban dan kehangatan yang sudah terjalin di antara para pemeluk agama, semakin baik ke depan,” ujar pria yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses asli Bengkulu.

    Lebih lanjut, politisi Partai Golkar menjelaskan bahwa 4 Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sudah hidup dan dipraktikkan oleh masyarakat Bengkulu. 

    “Masyarakat Bengkulu sudah mempraktikkan dengan benar pilar-pilar kebangsaan. Pancasila misalnya. Warga Bengkulu bisa hidup toleran meskipun berbeda latar belakang primordial. UUD 1945 juga begitu. Masyarakat Bengkulu saya lihat menjunjung tinggi segala upaya penegakan hukum di Indonesia. 

    Adapun praktik dari konsepsi NKRI adalah, masyarakat Bengkulu tidak punya riwayat separatisme yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan. Sedangkan contoh penerapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah indahnya interaksi dan sinergi sosial di antara masyarakat yang berbeda keyakinan,” terang anggota Komisi VIII DPR RI.

    Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara. Selama narasumber memaparkan materi, mereka menyimak dengan baik dan serius. Tidak satupun yang terlihat keluar masuk ruangan. 

    Semuanya duduk rapi mendengarkan paparan yang berlangsung sekitar satu jam. Sesekali mereka memberikan tepuk tangan meriah. 

    Selesai memaparkan materi, moderator menjeda acara 15 menit untuk coffee break. Para peserta langsung berbaris rapi mengambil camilan yang disediakan panitia. Setelah itu, mereka langsung duduk kembali dan melanjutkan sesi diskusi. 

    Beragam pertanyaan kritis dan menarik diajukan oleh peserta. H. Mohammad Saleh menjawab semua pertanyaan peserta dengan telaten. Sesi diskusi ini berlangsung selama hampir dua jam, karena banyaknya peserta yang ingin bertanya.

    Selesai berdiskusi dan panitia menutup acara, H. Mohammad Saleh masih melayani permintaan panitia dan peserta untuk foto bersama.

    ( Redaksi/Dzikru)

    Red
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini