masukkan script iklan disini
Jakarta, Globalfaktual-com - Ratusan orang warga kebon sayur rw 07 kapuk menggeruduk kantor Kelurahan Kapuk dan kantor walikota jakarta barat, Senen (17/3/2025). Aksi kedatangan warga yang membawa 1 mobil komando serta beberapa kendaraan roda 2 berdatangan sejak jam 9.30 ke kantor kelurahan.
Tiba di kelurahan masa aksi yang di dominasi kaum hawa meminta agar pihak pemerintahan menjembatani keinginannya terkait lahan yang sudah diduduki sejak lama. Sebab warga mempunyai kecurigaan dimana selama ini pemilik tanah belum pernah memperlihatkan hak kepemilikannya pada warga.
Terekam Video saat di Lokasi Kebun Sayur RW 07 dan RW 010
"Seharusnya pemilik lahan yang katanya Sri Herawati Arifin bermusyawarah dulu dengan warga yang didampingi oleh pihak pemerintah/kelurahan. Jangan tiba tiba membangun dan kami diusir begitu saja," ujar perwakilan warga melalui orasinya.
Warga juga meminta pemerintah harus melindungi warganya dari segala bidang apalagi kecurigaan warga terhadap maraknya mafia tanah.
"Jangan mau usir aja, kalau kita (warga) tidak melawan pasti kami dicampakkan begitu saja, makanya kami (warga) meminta agar pemerintah hadir dan berikan solusinya," tambah orasi tersebut.
Permintaan warga juga sama saat mendatangi kantor walikota jakarta barat. Dimana warga meminta agar walikota juga hadir saat warganya mau diusir secara paksa.
Setelah pulang dari walikota, warga melakukan aksi kembali di area lahan yang mereka. Sempat bersih tegang antara warga denga pihak kemananan setempat.
Menurut Cituk ketua rt 06 Rw 07 yang bermaksud meredam situasi mengatakan lokasi ini diharapkan tidak ada pembangunan dan tidak ada pembebasan warga sebelum ada musyawarah atara warga dan pemilik.
"Saya meminta agar pembangunan di stop dan tidak ada yang bekerja termasuk alat alat berat," pinta Cituk.
Cituk juga mempertegas, bahwa kita (warga) mempercayai pada aparat pemerintah daerah, kepolisian dan TNI.
"Warga jangan ada yang terkena provokator, ini urusan wilayah kita," tandasnya.
Sementara itu, Achmad Subhan Lurah kapuk mengatakan pada warga agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban kampung dan jangan bertindak sendiri sendiri.
"Hari Rabu akan kami undang semua pihak termasuk Sri Herawati Arifin," tegasnya.
Subhan juga memintak agar pembangunan sementara tidak boleh beroperasi dan tunggu hasil musyawarah rencana hari rabu ini. Karena kita menghargai bulan puasa dan idhul fitri.
"Sementara demi kekondusifan wilayah pembangunan tidak beroperasi sampai ada musyawarah. Apalagi suasana Ramadhan dan sebentar lagi Idhul Fitri," tutupnya
(Rbt/ Ida / Red )